- Tag #Kesehatan
Semua sel yang hidup pada akhirnya akan mengalami penuaan dan kematian. Proses ini merupakan siklus hidup yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia. Tahapan yang dilalui diantaranya bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya meninggal dunia. Lalu kenapa manusia bisa menua dan pada akhirnya melemah dan tidak memiliki daya untuk melakukan aktivitas?
Bagian yang bertanggungjawab terhadap proses penuaan disebut Telomer. Setiap detik, sel pada tubuh ada yang mati, dan telomer akan menggantikan sel tersebut yang biasa disebut proses regenerasi. Jika sel yang rusak tidak digantikan, makan tubuh manusia akan rusak atau mati. Pada waktu masih muda, Telomer manusia masih panjang dan bisa melakukan proses regenerasi sel, namun semakin tua seseorang, telomer akan semakin pendek sehingga tidak bisa melakukan regenerasi sel dan menyebabkan penuaan dan akhirnya kematian.
Telomer merupakan serangkaian asam nukleat yang letaknya di ujung kromosom. Untuk memelihara telomer, diperlukan enzim khusus yang disebut telomerase. Bila suatu sel tidak memiliki enzim telomerase, sel tersebut tidak mampu menggandakan bagian paling akhir dari untai DNA-nya, walaupun tetap dapat membelah diri. Hal tersebut menyebabkan untai DNA pada sel anakan menjadi lebih pendek dari sel awal. Bila keadaan ini berlanjut terus-menerus seiring dengan pembelahan sel, untai DNA menjadi terlalu pendek dan kestabilan genom terganggu.
Keadaan ini mengancam kelanjutan hidup sel, dan dapat mengaktifkan program bunuh diri sel (apoptosis), atau sel berhenti membelah dan memasuki tahap senescent. Pemendekan telomer seiring dengan pembelahan sel telah berhasil dihubungkan secara ilmiah dengan penuaan.
Sel-sel dewasa pada manusia tidak memiliki aktivitas telomerase. Telomerase hanya ditemukan pada sel induk, yang menyebabkan sel induk dapat membelah diri berkali-kali tanpa mengalami pemendekan telomer.
Tanpa adanya aktivitas telomer, sel akan mengalami pemendekan setiap membelah diri, sehingga organ dan jaringan yang sering membelah (kulit, jaringan pencernaan) akan mengalami pemendekan telomer yang jauh lebih cepat daripada sel-sel yang jarang membelah diri (sel otak).
Tidak adanya aktivitas telomerase pada kebanyakan sel-sel manusia diperkirakan merupakan suatu mekanisme alami pertahanan terhadap ancaman tumor. Karena telomerase menjaga kelestarian telomer yang berhubungan dengan kemampuan membelah diri yang tak terbatas, kehadiran telomerase pada jenis sel dan saat yang tidak tepat justru dapat menimbukan tumor.
Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menemukan hubungan yang jelas antara manusia berumur 100 tahun dengan enzim hiperaktif yang bisa memperbaiki sel-sel. Peneliti mengatakan penemuan ini dapat digunakan untuk anti penuaan.
Manusia yang berumur 100 tahun atau lebih secara efektif memiliki mekanika tubuh yang terus menerus melakukan perbaikan fungsi tubuh agar bisa tetap bekerja. Dibandingkan dengan manusia normal yang sel-sel tubuhnya memiliki pusat kendali yang terkait dengan waktu. Semakin panjang telemore, sel akan semakin terlindungi dan proses penuaan berjalan lebih lambat.
Bagian yang bertanggungjawab terhadap proses penuaan disebut Telomer. Setiap detik, sel pada tubuh ada yang mati, dan telomer akan menggantikan sel tersebut yang biasa disebut proses regenerasi. Jika sel yang rusak tidak digantikan, makan tubuh manusia akan rusak atau mati. Pada waktu masih muda, Telomer manusia masih panjang dan bisa melakukan proses regenerasi sel, namun semakin tua seseorang, telomer akan semakin pendek sehingga tidak bisa melakukan regenerasi sel dan menyebabkan penuaan dan akhirnya kematian.
Telomer merupakan serangkaian asam nukleat yang letaknya di ujung kromosom. Untuk memelihara telomer, diperlukan enzim khusus yang disebut telomerase. Bila suatu sel tidak memiliki enzim telomerase, sel tersebut tidak mampu menggandakan bagian paling akhir dari untai DNA-nya, walaupun tetap dapat membelah diri. Hal tersebut menyebabkan untai DNA pada sel anakan menjadi lebih pendek dari sel awal. Bila keadaan ini berlanjut terus-menerus seiring dengan pembelahan sel, untai DNA menjadi terlalu pendek dan kestabilan genom terganggu.
Keadaan ini mengancam kelanjutan hidup sel, dan dapat mengaktifkan program bunuh diri sel (apoptosis), atau sel berhenti membelah dan memasuki tahap senescent. Pemendekan telomer seiring dengan pembelahan sel telah berhasil dihubungkan secara ilmiah dengan penuaan.
Sel-sel dewasa pada manusia tidak memiliki aktivitas telomerase. Telomerase hanya ditemukan pada sel induk, yang menyebabkan sel induk dapat membelah diri berkali-kali tanpa mengalami pemendekan telomer.
Tanpa adanya aktivitas telomer, sel akan mengalami pemendekan setiap membelah diri, sehingga organ dan jaringan yang sering membelah (kulit, jaringan pencernaan) akan mengalami pemendekan telomer yang jauh lebih cepat daripada sel-sel yang jarang membelah diri (sel otak).
Tidak adanya aktivitas telomerase pada kebanyakan sel-sel manusia diperkirakan merupakan suatu mekanisme alami pertahanan terhadap ancaman tumor. Karena telomerase menjaga kelestarian telomer yang berhubungan dengan kemampuan membelah diri yang tak terbatas, kehadiran telomerase pada jenis sel dan saat yang tidak tepat justru dapat menimbukan tumor.
Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menemukan hubungan yang jelas antara manusia berumur 100 tahun dengan enzim hiperaktif yang bisa memperbaiki sel-sel. Peneliti mengatakan penemuan ini dapat digunakan untuk anti penuaan.
Manusia yang berumur 100 tahun atau lebih secara efektif memiliki mekanika tubuh yang terus menerus melakukan perbaikan fungsi tubuh agar bisa tetap bekerja. Dibandingkan dengan manusia normal yang sel-sel tubuhnya memiliki pusat kendali yang terkait dengan waktu. Semakin panjang telemore, sel akan semakin terlindungi dan proses penuaan berjalan lebih lambat.