- Tag #Teknologi
Badan Antariksa Amerika Serikat berencana untuk mendaratkan manusia ke asteroid yang bernama Ceres. Hal ini dilakukan sebagai tahapan dan batu loncatan untuk untuk mendaratkan manusia ke Planet Mars. Berdasarkan konfrerensi persnya, jika sesuai rencana, maka NASA akan memulai proyek ini sekitar tahun 2020-an.
Jika misi ini benar-benar terlaksana, maka astronaut yang di daratkan merupakan orang pertama yang melakukan kontak dengan asteroid. Tidak hanya itu, Astronaut ini juga merupakan orang pertama yang akan melakukan perjalanan jauh keluar bumi dibanding mereka yang dikirim sebelumnya ke luar angkasa.
NASA dalam konferensi persnya mengatakan bahwa akan memulai misi dengan mengirimkan misi tanpa awak yang akan mendarat di asteroid yang relatif besar dan mengambil batuan di sana untuk diteliti agar bisa dijejaki. Setelah itu, kapsul Orion akan membawa astronaut untuk menginjakkan kaki di asteroid.
Sebelum rencana ini terealisasi, NASA sudah mendapatkan pertentangan karena biaya perjalanan ke sana sangat mahal dan mencapai US$ 2,6 miliar. Namun terlepas dari pro dan kontranya tersebut, NASA berharap bisa mengirimkan pesawat tanpa awak pada Desember 2020, baru kemudian mengirimkan astronaut pada tahun 2025.
Ambisi NASA ini merupakan kelanjutan terhadap penemuan lembaga ini yang memprediksi bahwa asteroid juga bisa dijadikan tempat tinggal. Asteroid Ceres yang rencananya dijadikan tujuan pendaratan memang bukan astroid biasa, melainkan punya ukuran besar sampai-sampai layak disebut planet kecil.
Ceres memiliki diameter 950 kilometer, atau jika digambarkan asteroid ini punya ukuran seluas negara bagian Texas, Amerika Serikat. Ditemukan pada 1 Januari 1801 oleh ahli matematika dan astronomi asal Italia, Giuseppe Piazzi. Asteroid raksasa ini mengorbit matahari di dalam sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter.
Seperti Bumi, pada bagian interiornya, poros Ceres memiliki material lebih padat dan kandungan mineral yang lebih ringan pada bagian permukaan. Karena kerak Ceres lebih tipis ketimbang Bumi, para ahli astronomi meyakini kemungkinan ada air es yang terkubur di bawah keraknya. Mereka juga memperkirakan Ceres mengandung 25 persen air yang kemungkinan lebih banyak daripada air tawar yang ada di Bumi, sekitar 40 kali lipatnya.
Peneliti dari University of Giessen, Joop Houtkooper menjadi salah satu yang percaya asal-usul kehidupan berasal dari Ceres.
Demikian artikel tentang ambisi besar NASA wujudkan adanya kehidupan di Mars melalui pendaratan manusia ke asteroid. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.
Jika misi ini benar-benar terlaksana, maka astronaut yang di daratkan merupakan orang pertama yang melakukan kontak dengan asteroid. Tidak hanya itu, Astronaut ini juga merupakan orang pertama yang akan melakukan perjalanan jauh keluar bumi dibanding mereka yang dikirim sebelumnya ke luar angkasa.
NASA dalam konferensi persnya mengatakan bahwa akan memulai misi dengan mengirimkan misi tanpa awak yang akan mendarat di asteroid yang relatif besar dan mengambil batuan di sana untuk diteliti agar bisa dijejaki. Setelah itu, kapsul Orion akan membawa astronaut untuk menginjakkan kaki di asteroid.
Sebelum rencana ini terealisasi, NASA sudah mendapatkan pertentangan karena biaya perjalanan ke sana sangat mahal dan mencapai US$ 2,6 miliar. Namun terlepas dari pro dan kontranya tersebut, NASA berharap bisa mengirimkan pesawat tanpa awak pada Desember 2020, baru kemudian mengirimkan astronaut pada tahun 2025.
Ambisi NASA ini merupakan kelanjutan terhadap penemuan lembaga ini yang memprediksi bahwa asteroid juga bisa dijadikan tempat tinggal. Asteroid Ceres yang rencananya dijadikan tujuan pendaratan memang bukan astroid biasa, melainkan punya ukuran besar sampai-sampai layak disebut planet kecil.
Ceres memiliki diameter 950 kilometer, atau jika digambarkan asteroid ini punya ukuran seluas negara bagian Texas, Amerika Serikat. Ditemukan pada 1 Januari 1801 oleh ahli matematika dan astronomi asal Italia, Giuseppe Piazzi. Asteroid raksasa ini mengorbit matahari di dalam sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter.
Seperti Bumi, pada bagian interiornya, poros Ceres memiliki material lebih padat dan kandungan mineral yang lebih ringan pada bagian permukaan. Karena kerak Ceres lebih tipis ketimbang Bumi, para ahli astronomi meyakini kemungkinan ada air es yang terkubur di bawah keraknya. Mereka juga memperkirakan Ceres mengandung 25 persen air yang kemungkinan lebih banyak daripada air tawar yang ada di Bumi, sekitar 40 kali lipatnya.
Peneliti dari University of Giessen, Joop Houtkooper menjadi salah satu yang percaya asal-usul kehidupan berasal dari Ceres.
Demikian artikel tentang ambisi besar NASA wujudkan adanya kehidupan di Mars melalui pendaratan manusia ke asteroid. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.