- Tag #Islam
Mimpi basah atau emisi nokturnal adalah kondisi yang dialami laki-laki berupa keluarnya mani (sperma) pada saat tidur. Kejadian ini merupakan hadas besar yang bisa disucikan dengan mandi wajib. Jika terjadi pada hari biasa memang tidak masalah, namun bagaimana jika hal ini terjadi pada saat sedang menjalankan badah puasa?
Hal ini masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Sebagian beranggapan, hadas ini sama dengan wanita yang tiba-tiba datang bulan dan harus membatalkan puasanya. Sedangkan sebagian lainnya, tetap berpuasa karena menganggap hal tersebut terjadi tanpa disadari.
Ternyata kejadian mimpi basah tidak membatalkan puasa, pasalnya hal ini terjadi bukan karena keinginan orang yang sedang berpuasa. Peristiwa ini dalam kajian medis terjadi akibat kantong sperma telah penuh dengan sperma yang dihasilkan oleh testis dan tidak bisa menampung lagi. Akhirnya sperma tersebut dikeluarkan dengan mekanisme alami yang disebut mimpi basah ini.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Bukhari-Muslim. Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, mereka berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Shubuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim, shahih)
Namun bagi mereka yang mengalami mimpi basah harus melakukan mandi wajib untuk mensucikan diri. Apabila mimpi basah yang terjadi setelah waktu Subuh, maka Ia boleh menundanya hingga memasuki waktu zuhur agar suci ketika shalat. Jika seseorang Junub karena melakukan hubungan suami istri pada malam hari, maka harus mandi wajib sebelum menunaikan shalat Subuh.
Mimpi basah akan dialami seorang pria saat memasuki usia pubertas. Testis akan mulai memproduksi air mani secara terus menerus. Secara alami sperma yang terbentuk akan diserap kembali oleh tubuh, namun sebagian lainnya akan dikeluarkan dengan mekanisme mimpi basah.
Mimpi ini biasanya terjadi pada periode Rapid Eye Movement (REM) saat tidur. Ini terjadi selama beberapa menit hingga setengah jam dan memasuki kondisi tidur yang dalam.
Frekuensi mimpi basah berbeda-beda untuk setiap orang. Remaja bisa mengalami mimpi basah satu kali dalam setiap bulan, atau yang lebih ekstrim seminggu sekali atau kurang. Semakin tua usia pria biasanya akan semakin jarang mengalami mimpi basah.
Nah sekarang bisa lanjut berpuasa kan meski sudah mengalami mimpi basah. Semoga informasi ini menambah pengetahuan baru bagi pembaca setia dan terimakasih sudah membaca. ***
Hal ini masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Sebagian beranggapan, hadas ini sama dengan wanita yang tiba-tiba datang bulan dan harus membatalkan puasanya. Sedangkan sebagian lainnya, tetap berpuasa karena menganggap hal tersebut terjadi tanpa disadari.
Ternyata kejadian mimpi basah tidak membatalkan puasa, pasalnya hal ini terjadi bukan karena keinginan orang yang sedang berpuasa. Peristiwa ini dalam kajian medis terjadi akibat kantong sperma telah penuh dengan sperma yang dihasilkan oleh testis dan tidak bisa menampung lagi. Akhirnya sperma tersebut dikeluarkan dengan mekanisme alami yang disebut mimpi basah ini.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Bukhari-Muslim. Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, mereka berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Shubuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim, shahih)
Namun bagi mereka yang mengalami mimpi basah harus melakukan mandi wajib untuk mensucikan diri. Apabila mimpi basah yang terjadi setelah waktu Subuh, maka Ia boleh menundanya hingga memasuki waktu zuhur agar suci ketika shalat. Jika seseorang Junub karena melakukan hubungan suami istri pada malam hari, maka harus mandi wajib sebelum menunaikan shalat Subuh.
Mimpi basah akan dialami seorang pria saat memasuki usia pubertas. Testis akan mulai memproduksi air mani secara terus menerus. Secara alami sperma yang terbentuk akan diserap kembali oleh tubuh, namun sebagian lainnya akan dikeluarkan dengan mekanisme mimpi basah.
Mimpi ini biasanya terjadi pada periode Rapid Eye Movement (REM) saat tidur. Ini terjadi selama beberapa menit hingga setengah jam dan memasuki kondisi tidur yang dalam.
Frekuensi mimpi basah berbeda-beda untuk setiap orang. Remaja bisa mengalami mimpi basah satu kali dalam setiap bulan, atau yang lebih ekstrim seminggu sekali atau kurang. Semakin tua usia pria biasanya akan semakin jarang mengalami mimpi basah.
Nah sekarang bisa lanjut berpuasa kan meski sudah mengalami mimpi basah. Semoga informasi ini menambah pengetahuan baru bagi pembaca setia dan terimakasih sudah membaca. ***